Kementan akan Jatuhkan Sanksi kepada Industri Pengolahan Susu yang Tak Serap Susu dari Peternak Lokal

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 25 Februari 2025 - 08:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono. (Instagram.com/sudaru_sudaryono)

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono. (Instagram.com/sudaru_sudaryono)

JAKARTA – Kementerian Pertanian memastikan akan menjatuhkan sanksi kepada industri pengolahan susu, jika menyerap susu dari peternak lokal.

Langkah itu dilakukan untuk mendorong peningkatan produksi susu dalam negeri dan menekan impor susu.

Sesuai dengan arahan dari Presiden Prabowo Subianto yang mengjnstruksi pelaksaan tersebut.

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan hal tersebut dalam keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025).

“Industri pengolahan susu wajib mengambil susu lokal,” kata Sudaryono yang kerap dipanggil Mas Dar itu.

“Kalau tidak dia laksanakan maka izin impornya dan kuota impornya bisa kita bekukan atau kita tahan,” imbuhnya.

Terkait penyerapah susu dari peternak lokal, Kementerian Pertanian sudah menyurati seluruh industri pengolahan susu dalam negeri.

Mengingat industri susu dalam negeri baru bisa memproduksi sebesar 20 persen dari kebutuhan konsumsi susu.

Wamentan menyebutkan bahwa saat ini sebanyak 80 persen konsumsi susu nasional dipenuhi dari impor.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Presiden Prabowo kemudian menginstruksikan agar perlahan impor susu dapat ditekan.

Serta meningkatkan produksi susu lokal dengan mendatangkan sapi indukan melalui pembukaan akses investasi terhadap perusahaan.

Pemerintah menargetkan ada dua juta sapi indukan yang diimpor hingga lima tahun mendatang, tanpa menggunakan dana APBN.

“Kita targetkan ada dua juta sapi indukan yang kita datangkan hidup ke Indonesia dan sudah ada 167 perusahaan yang komit untuk berinvestasi mendatangkan sapi.

Jadi negara tidak mengeluarkan APBN, tapi mereka berinvestasi sumber sapinya,” kata Sudaryono.

Perusahaan nanti akan menjalin kemitraan dengan peternak lokal, sehingga industri susu nanti dapat dialokasikan dalam pemenuhan menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Pemerintah memastikan Program MBG akan didukung dengan sumber protein lokal.

Saat ini, susu belum masuk dalam program tersebut karena keterbatasan produksi dalam negeri.

“Kita tidak ingin memberikan susu impor kepada anak-anak kita. Kita ingin substitusi dulu dengan sumber protein yang lain, dengan telur, daging ayam dan seterusnya,” kata Wamentan.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Hutannews.com dan Mediaemiten.com

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media On24jam.com dan Kilasnews.com

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Haijateng.com dan Hariancirebon.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, silahkan klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).

Untuk harga paket yang lebih hemat klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional).

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Kami juga melayani publikasi press release di jaringan Disway Group (100an media), dan ProMedia Network (1000an media), serta media lainnya.

Untuk informasi, hubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Berita Terkait

Sapi Jumbo, Swasembada, dan Mimpi Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, di Boyolali Jawa Tengah
Stok Beras Indonesia Melimpah, Jalan Menuju Swasembada Pangan Semakin Terbuka Lebar
Inilah 3 Syarat yang Diajukan oleh Indonesia untuk Argentina Terkait dengan Kerja Sama Komoditas Daging
Indonesia Cetak Rekor Produksi di Tengah Harga Beras Dunia Anjlok: Thailand, Vietnam, dan Kamboja Ketar-ketir
Demi Kurangi Ketergantungan Impor Pangan, Wamentan Sudaryono Sambangi Riset Pertanian Terbaik Dunia
5 Terobosan Jadi Catatan, Presiden Prabowo Subianto Tunjukkan Keberhasilan Nyata di Bidang Pertanian
Terkait Peningkatan Produksi dan Serapan Beras Nasional, Presiden Prabowo Terima Laporan Mentan Amran
HPP Gabah Kering Panen Sudah Diputuskan, Kini Bapanas Berembuk Bahas HPP Gabah Kering Giling
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Senin, 19 Mei 2025 - 17:17 WIB

Sapi Jumbo, Swasembada, dan Mimpi Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, di Boyolali Jawa Tengah

Senin, 19 Mei 2025 - 11:44 WIB

Stok Beras Indonesia Melimpah, Jalan Menuju Swasembada Pangan Semakin Terbuka Lebar

Sabtu, 10 Mei 2025 - 07:25 WIB

Indonesia Cetak Rekor Produksi di Tengah Harga Beras Dunia Anjlok: Thailand, Vietnam, dan Kamboja Ketar-ketir

Sabtu, 3 Mei 2025 - 09:29 WIB

Demi Kurangi Ketergantungan Impor Pangan, Wamentan Sudaryono Sambangi Riset Pertanian Terbaik Dunia

Jumat, 2 Mei 2025 - 09:49 WIB

5 Terobosan Jadi Catatan, Presiden Prabowo Subianto Tunjukkan Keberhasilan Nyata di Bidang Pertanian

Berita Terbaru