Lindungi Peternak dari Gejolak Pasar, Satgas Polri Gandeng Kementan untuk Jaga Stabilitas Harga Ayam Hidup

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 11 September 2024 - 13:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Stabilitas Harga Ayam Hidup. (Dok. Kuwonharjo.magetan.go.id)

Stabilitas Harga Ayam Hidup. (Dok. Kuwonharjo.magetan.go.id)

HALOAGRO.COM – Satgas Pangan Polri dan Kementerian Pertanian berupaya menjaga kestabilan harga ayam hidup (livebird) untuk melindungi peternak lokal dari gejolak pasar.

Kerjasama ini diharapkan mampu menekan fluktuasi harga yang kerap merugikan peternak kecil dan konsumen.

Ketua Satgas Pangan Polri, Brigjen Pol Helfi Assegaf mengatakan dalam keterangannya, Selasa (10/9/2024).

Sementara Kementan mengumumkan bahwa mulai 10 September 2024, harga ayam hidup di pasar akan distabilkan.

Dengan dukungan penuh dari asosiasi perunggasan dan perusahaan terintegrasi di seluruh Indonesia.

Kebijakan ini merupakan hasil rapat evaluasi yang dilakukan Kementan pada Senin (9/9/2024) setelah Konsolidasi Stabilisasi Perunggasan Nasional.

Rapat tersebut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Satgas Pangan Polri, asosiasi perunggasan, dan pelaku usaha.

Penetapan Harga Minimal Ayam Hidup Ukuran 1,6 – 2,0 Kg adalah angka Rp20.000 per Kg

Dalam pertemuan tersebut, disepakati penetapan harga minimal ayam hidup ukuran 1,6 – 2,0 kg di angka Rp20.000 per kg.

Kebijakan harga ini akan diberlakukan serentak di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi untuk melindungi pasar dan memastikan peternak.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Khususnya peternak mandiri, tidak dirugikan oleh fluktuasi harga yang tajam.

Langkah lain yang disepakati adalah optimalisasi penyerapan dan pemotongan ayam di Rumah Pemotongan Hewan Unggas (RPHU) oleh perusahaan terintegrasi.

Perusahaan diwajibkan menyerap lebih dari 30 persen dari total produksi internal mereka untuk dipotong di RPHU.

Sehingga dapat mengurangi kelebihan pasokan di pasar dan menjaga keseimbangan antara produksi dan permintaan.

Selain itu, harga anak ayam betina sehari (DOC FS) akan ditetapkan sebesar 25 persen dari harga ayam hidup dengan berat 1,6-2 kg.

Dari jumlah ini, 50 persen DOC FS akan digunakan oleh perusahaan sendiri.

Sementara sisanya akan dijual kepada peternak lain, memberikan kesempatan bagi peternak mandiri untuk tetap bersaing.

Sanksi Tegas Diberlakukan bagi Pihak-pihak yang Tak Pkatuhi Stabilitas Harga Ayam Hidup

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, menegaskan bahwa sanksi tegas akan diberlakukan bagi pihak-pihak yang tidak mematuhi komitmen ini.

Sanksi tersebut mencakup peninjauan kembali rekomendasi pemasukan grand parent stock (GPS) dan bahan baku pakan.

Serta pengurangan alokasi GPS ayam ras pada tahun berjalan maupun tahun berikutnya.

Kolaborasi ini diharapkan mampu memberikan stabilitas harga yang lebih baik di sektor perunggasan, sekaligus melindungi kepentingan peternak lokal dari gejolak pasar yang tak terduga.

Ketua Satgas Pangan Polri, Brigjen Pol Helfi Assegaf mengatakan pihaknya siap mendukung kebijakan ini dengan melakukan pengawasan ketat di lapangan.

“Kami akan terus memonitor dan menindak tegas setiap bentuk pelanggaran yang berpotensi merugikan peternak dan konsumen.”

“Kami berharap dengan kolaborasi ini, gejolak harga dapat diminimalkan,” ungkap Helfi Assegaf.***

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Mediaagri.com dan Harianekonomi.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Infoekspres.com dan Hellotangerang.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com : 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News.

Berita Terkait

Inilah 3 Syarat yang Diajukan oleh Indonesia untuk Argentina Terkait dengan Kerja Sama Komoditas Daging
Indonesia Cetak Rekor Produksi di Tengah Harga Beras Dunia Anjlok: Thailand, Vietnam, dan Kamboja Ketar-ketir
Demi Kurangi Ketergantungan Impor Pangan, Wamentan Sudaryono Sambangi Riset Pertanian Terbaik Dunia
5 Terobosan Jadi Catatan, Presiden Prabowo Subianto Tunjukkan Keberhasilan Nyata di Bidang Pertanian
Terkait Peningkatan Produksi dan Serapan Beras Nasional, Presiden Prabowo Terima Laporan Mentan Amran
HPP Gabah Kering Panen Sudah Diputuskan, Kini Bapanas Berembuk Bahas HPP Gabah Kering Giling
Ujung Tombak Capai Swasembada Pangan, Duet Kompak Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono
Kementan Dorong Investasi Susu Melalui Kerja Sama dengan Al-Ain Farms dari Persatuan Emirat Arab
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 15 Mei 2025 - 11:35 WIB

Inilah 3 Syarat yang Diajukan oleh Indonesia untuk Argentina Terkait dengan Kerja Sama Komoditas Daging

Sabtu, 10 Mei 2025 - 07:25 WIB

Indonesia Cetak Rekor Produksi di Tengah Harga Beras Dunia Anjlok: Thailand, Vietnam, dan Kamboja Ketar-ketir

Sabtu, 3 Mei 2025 - 09:29 WIB

Demi Kurangi Ketergantungan Impor Pangan, Wamentan Sudaryono Sambangi Riset Pertanian Terbaik Dunia

Jumat, 2 Mei 2025 - 09:49 WIB

5 Terobosan Jadi Catatan, Presiden Prabowo Subianto Tunjukkan Keberhasilan Nyata di Bidang Pertanian

Kamis, 1 Mei 2025 - 08:14 WIB

Terkait Peningkatan Produksi dan Serapan Beras Nasional, Presiden Prabowo Terima Laporan Mentan Amran

Berita Terbaru