Wujudkan Pertanian Tepadu, Wamentan Sudaryono Gandeng PLN Kembangkan Ekosistem Biomassa

Avatar photo

- Pewarta

Sabtu, 28 September 2024 - 14:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menghadiri peresmian pengembangan ekosistem biomassa.(Dok. Kementan)

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menghadiri peresmian pengembangan ekosistem biomassa.(Dok. Kementan)

HALLOAGRO.COM – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menghadiri peresmian pengembangan ekosistem biomassa.

Ekosistem bimassa tersebut berbasis ekonomi kerakyatan dan pertanian tepadu di Desa Bojongkapol, Kecamatan Bojonggambir, Tasikmalaya, Kamis, 26 September 2024.

Menurut Wamentan Sudaryono, upaya ini merupakan kolaborasi antara PLN dengan Kementerian Pertanian yang rencananya akan dikembangan di daerah lainnya.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kita Kementerian Pertanian dan PLN akan perluas kegiatan kita ini di seluruh Indonesia dari 46 pembangkit PLTU kita yang ada di seluruh Indonesia.”

“Tentunya untuk pengembangan ekosistem biomassa berbasis ekonomi kerakyatan dan pertanian tepadu,” kata Wamentan Sudaryono.

Lahan Kategori Kritis, Bisa Kolaborasi dengan PLN untuk Dtanami Indigofera dan Kaliandra

Dikutip Mediaagri.com, Wamentan Sudaryono mengatakan Kementan dan PLN tengah mengedukasi petani di Indonesia untuk mendayagunakan lahan.

“Maksudnya begini, kalau ada lahan nganggur, bisa ditanami yang lain, silahkan ditanam padi, tanam jagung, tanam tanaman pangan yang lain,” ujarnya.

Untuk lahan-lahan yang masuk kategori kritis, yang biasa berada di lahan tandus, ia menyarankan berkolaborasi dengan PLN untuk ditanami Indigofera dan Kaliandra.

Menurutnya, dua jenis tanaman tersebut memiliki banyak manfaat, diantaranya lahannya jadi tambah subur.

Daunnya memiliki kandungan protein, dan kandungan gizinya bagi ternak itu tinggi.

“Tadi disampaikan ternak dari 18 kilo, 3 bulan dikasih makan daun Indigovera tadi naik sampai hampir 40 kilo.”

“Jadi sangat signifikan ya kandungan gizi dari daunnya itu,” imbuh Wamentan Sudaryono yang juga merupakan anak dari seorang petani asal Grobogan Jawa Tengah itu.

Scale Up akan Dikembangkan Jadi 100.000 Pohon di Lahan 100 Hektar Lahan

Sementara itu, Direktur Utama PT PLN Energi Primer Indonesia Iwan Agung Firstantara menyampaikan bahwa acara yang digelar merupakan pengembangan (scale up) yang sudah dirintis tahun lalu.

“Kita melakukan scale up, yang dulunya 30 ribu pohon di 30 hektar, sekarang kita melakukan scale up, nanti 100 ribu pohon di 100 hektar.”

“Selain itu kita juga nanti bersama dengan Gapoktan dan dengan masyarakat setempat untuk penanaman tumpang sari yang ada di antara tanaman energi ini,” kata Iwan.

Pada kesempatan itu juga, diserahkan 205 ekor kambing sebagai suatu modal awal bagi masyarakat.

Tanaman Indigofera menurut Hartanto memberikan kontribusi atau protein yang tinggi sehingga itu disenangi oleh hewan ternak.

“Kita sudah melaksanakan 46 lokasi di seluruh Indonesia dan di tahun depan 52 lokasi akan kita petakan dan akan kita diseminasi seperti sekarang ini sebagai pilot project,” pungkasnya.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Minergi.com dan Infotelko.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Haiindonesia.com dan Helloseleb.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

 

Berita Terkait

Peluang Investasi Jangka Panjang Masih Terbuka di Sektor Keuangan
Pasar Energi Global Waspada, Sri Mulyani Proyeksikan Minyak USD 66–94 per Barel
Emiten BEI Bertambah, IPO Lighthouse Dongkrak Daya Saing Pasar Modal
BEI Catat 14 IPO Baru, Lighthouse Company Jadi Andalan Investasi
Rice Transplanter Masuk Sawah, Produksi Padi di Kalbar Melesat
Misteri Tambang di Luar Raja Ampat: Hutan Digunduli, Penegak Hukum Hanya Jadi Penonton
Pertaruhan Rp8 Triliun: Apakah Garuda Indonesia Layak Diselamatkan Lagi Lewat Dana Kekayaan Negara?
Dibalik Kontrak Sah, Kerusakan Nyata: Tambang Nikel Beroperasi di Pulau-Pulau Kecil Raja Ampat Tanpa AMDAL

Berita Terkait

Selasa, 8 Juli 2025 - 13:42 WIB

Peluang Investasi Jangka Panjang Masih Terbuka di Sektor Keuangan

Kamis, 3 Juli 2025 - 15:22 WIB

Pasar Energi Global Waspada, Sri Mulyani Proyeksikan Minyak USD 66–94 per Barel

Kamis, 26 Juni 2025 - 11:47 WIB

Emiten BEI Bertambah, IPO Lighthouse Dongkrak Daya Saing Pasar Modal

Rabu, 25 Juni 2025 - 15:56 WIB

BEI Catat 14 IPO Baru, Lighthouse Company Jadi Andalan Investasi

Senin, 23 Juni 2025 - 15:53 WIB

Rice Transplanter Masuk Sawah, Produksi Padi di Kalbar Melesat

Berita Terbaru