Badan Pangan Nasional Direkomendasikan KPPU untuk Tetapkan Harga Acuan Bawang Putih

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 23 Mei 2024 - 07:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga acuan bawang putih. (Pixabay.com/Shutterbug75)

Harga acuan bawang putih. (Pixabay.com/Shutterbug75)

MEDIAAGRI.COM – Badan Pangan Nasional (Bapanas) direkomendasikan untuk menetapkan harga acuan bawang putih

Baik harga acuan pembelian (HAP) atau harga eceran tertinggi (HET).

Penetapan harga acuan ini dapat menjadi tolok ukur untuk menentukan perkembangan harga bawang putih di pasaran.

Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) M. Fanshurullah Asa menyampaikan hal itu di Jakarta, Selasa (22/5/2024)

“Perlu segera Bapanas itu menetapkan harga acuan bawang putih, meski ini bukan bahan pokok penting.”

“Sehingga kita tahu ini kondisi sekarang apakah bawang putih mahal, di atas berapa persen, kita ukur,” ujar Fanshurullah.

Baca artikel lainnya di sini : OJK Beri Ruang Tanggapan di Prakonvensi RSKKNI: Transformasi SDM Jasa Keuangan

Fanshurullah menyebut, komoditas pangan seperti beras, gula, telur dan minyak goreng telah memiliki harga acuan.

Menurutnya, hal ini juga harusnya berlaku terhadap bawang putih.

Baca artikel lainnya di sini : Momen Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan CEO SpaceX Elon Musk Bertemu di Bali

Penetapan harga acuan bertujuan agar pemerintah bisa bergerak cepat saat terjadi ketidakstabilan harga.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Fanshurullah mengatakan, selama ini bawang putih belum memiliki harga acuan, sehingga sulit untuk mengetahui harganya melonjak atau turun rendah.

“Jadi meskipun bawang putih ini tidak tergolong komoditas utama, saya rasa perlu ditetapkan,” katanya.

Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) menyebut tingginya harga bawang putih disebabkan oleh importir mendapatkan barang dengan kualitas yang kurang baik.

Sehingga harus mengeluarkan biaya lebih untuk penyimpanannya.

Sebelumnya, Anggota KPPU Eugenia Jenny Mardanugraha mengatakan, pihaknya telah memanggil para importir.

Untuk menyikapi kenaikan bawang putih yang tinggi ini agar tidak terjadi praktik monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat.

“Menurut keterangan dari importir bawang putih, impor bawang putih yang ada sekarang bukan bawang putih kualitas baik.”

“Sehingga mereka mengeluarkan biaya yang cukup tinggi untuk bisa menyimpan bawang putih tersebut, itu yang menyebabkan harga di pasar tinggi,” ujar Jenny.

Jenny menyampaikan, kurang baiknya kualitas bawang putih yang diimpor dari China karena terkena hujan dan basah.

Sehingga saat bawang sampai di Indonesia menjadi menyusut dari segi ukuran.

Para importir pun harus melakukan perawatan khusus, sebab bawang putih yang rusak tidak bisa disimpan untuk waktu yang lama.***

Sempatkan juga untuk membaca berbagai berita dan informasi lainnya di media online Bisnispost.com dan Mediaagri.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media online ini, atau pun serentak di puluhan media ekonomi & bisnis lainnya, dapat menghubungi Rilisbisnis.com.

WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai perkembangan dunia politik, hukum, dan nasional melalui Hello.id

Berita Terkait

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono Sudaryono Sebut Bantul Konsisten Produksi Padi Terbaik Nasional
Soal Penyertaan Modal Negara kepada BUMN Agrinas, Menkeu Sri Mulyani Sebut Sudah Masuk APBN 2025
Reputation Management dan Image Restoration (Pemulihan Citra) dengan Implementasi Publikasi Press Release
Prabowo Panggil Sejumlah Menteri, Bahas Hilirisasi Mineral, Batubara, Akuakultur, Pertanian, hingga Perkebunan.
Takaran Minyakita PT Kusuma Mukti Remaja dan PT Salim Ivomas Pratama Tak Sesuai, Ini Mentan Amran
Anindya Bakrie Sebut Kadin Siap ‘All Out’ Dukung Bangun Sektor Pertanian Capai Swasembada Pangan
Koperasi Desa Merah Putih Tinggkatkan Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Desa Ini Penjelasan Sudaryono
Program SPHP Beras Resmi Disalurkan ke Semua Zona, Demi Jaga Stabilitas Harga Pangan Selama Ramadan
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Sabtu, 22 Maret 2025 - 15:01 WIB

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono Sudaryono Sebut Bantul Konsisten Produksi Padi Terbaik Nasional

Kamis, 20 Maret 2025 - 07:51 WIB

Soal Penyertaan Modal Negara kepada BUMN Agrinas, Menkeu Sri Mulyani Sebut Sudah Masuk APBN 2025

Rabu, 19 Maret 2025 - 11:19 WIB

Reputation Management dan Image Restoration (Pemulihan Citra) dengan Implementasi Publikasi Press Release

Senin, 17 Maret 2025 - 08:30 WIB

Prabowo Panggil Sejumlah Menteri, Bahas Hilirisasi Mineral, Batubara, Akuakultur, Pertanian, hingga Perkebunan.

Selasa, 11 Maret 2025 - 10:13 WIB

Anindya Bakrie Sebut Kadin Siap ‘All Out’ Dukung Bangun Sektor Pertanian Capai Swasembada Pangan

Berita Terbaru