BIG Diminta Terlibat dalan Digitalisasi dan Modernisasi Pertanian, Sukseskan Swasembada Pangan

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 24 Oktober 2024 - 09:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menerima kunjungan dari jajaran Badan Informasi Geospasial (BIG) di kantor pusat Kementerian Pertanian. (Dok. Kementan)

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menerima kunjungan dari jajaran Badan Informasi Geospasial (BIG) di kantor pusat Kementerian Pertanian. (Dok. Kementan)

HALOAGRO.COM – Badan Informasi Geospasial atau BIG diminta untuk mensukseskan program Swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dalam memenuhi kebutuhan Masyarakat Indonesia.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyampaikan hal itu dalam keterangannya.

Menurut Wamentan Sudaryono, data spasial sangat membantu para petani yang sedang berproduksi terutama dalam mendapatkan pupuk subsidi agar tepat sasaran.

“Data spasial sangat membantu dan menjadi bagian dari solusi petani seperti pupuk dan meningkatkan produktivitas pertanian,” ujar Sudaryono.

Dikutip Mediaagri.com, Sudaryono menyampaikan hal itu saat menerima kunjungan dari jajaran Badan Informasi Geospasial (BIG) di kantor pusat Kementerian Pertanian, Rabu, 23 Oktober 2024.

Wamentan Sudaryono mengatakan, data spasial adalah bagian penting dari program yang saat ini sedang dijalankan.

Selain digitalisasi dan mekanisasi, data SLA juga sangat dibutuhkan untuk monitoring dan evaluasi terhadap berbagai program.

“Ini program rencana kita untuk digitalisasi terutama untuk monitoring juga harus modern.”

“Kan kalau bicara visi sudah jelas, misi juga sudah jelas, programnya sudah bagus dan yang penting monitoring semua program visi misinya.”

“Karena kita ingin menjadi solusi bagi seluruh rakyat,” katanya.

Mengenai hal ini, Wamentan Sudaryono ingin Kementan dan BIG mencari solusi terhadap berbagai persoalan yang dihadapi para petani.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Karena itu, data dan juga hasil monitoring sangat diperlukan.

“Kita harus berbuat sesuatu yang bisa menjadi solusi dengan teknologi dan bisa memberi solusi yang tepat bagi banyak orang,” katanya.

Kepala BIG, Muh Aris Marfai mengaku siap menjalankan berbagai arahan Wamentan untuk merealisasikan swasembada pangan.

Dalam waktu sesingkat-singkatnya sebagai program prioritas Presiden Prabowo Subianto.

“Nah di dalam swasembada pangan itu tentu kita perlu memikirkan intensifikasi lahan pertanian di mana salah satunya mempunyai lahan pertanian yang baru.”

“Disitulah data spasial dibutuhkan penting untuk mendapatkan potensi lahan pertanian,” katanya.

Aris menambahkan, BIG sudah memperlihatkan analisis mengenai besarnya potensi yang dimiliki bangsa Indonesia khususnya pada lahan pertanian.

“Kami sudah memperlihatkan analisis spasial untuk membantu potensi sawah yang ada irigasinya atau bisa dijadikan sumber air. Nah disitu lagi-lagi data spasial kembali bermain,” jelasnya.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infoemiten.com dan Businesstoday.id

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Jatimraya.com dan Hallokaltim.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Berita Terkait

Andi Amran Sulaiman Janji akan Mundur dari Jabatan Mentan Jika Gagal Berantas Mafia Impor Pangan
Prabowo Subianto Hapus Utang Macet Petani Nelayan UMKM, Tegaskan Keberpihakan Pemerintah
Dukung Kebutuhan Susu, Perusahaan Vietnam akan Impor Sapi Perah dan Bangun Peternakan Skala Besar
Wamentan Sudaryono Dinobatkan Sebagai Bapak Pembina Petani Milenial oleh Ratusan Petani Muda Nobatkan
Banyak Dikeluhkan Distributor dan Petani, Kementan Minta Perbaikan Tata Kelola Distribusi Pupuk di Indonesia.
Kontak Tani Nelayan Andalan Tanggapi Program Pemerintah Terkait dengan Pencetakan Sawah Baru.
Begini Respons 550 Pengusaha Mitra Kementan Diajak Menteri untuk ‘Bersih-bersih” di Sektor Pertanian.
Milenial Diajak Wamentan Sudaryono untuk Berperan dalam Ketahanan Pangan Nasional di Era Digital
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Rabu, 6 November 2024 - 13:43 WIB

Andi Amran Sulaiman Janji akan Mundur dari Jabatan Mentan Jika Gagal Berantas Mafia Impor Pangan

Rabu, 6 November 2024 - 10:56 WIB

Prabowo Subianto Hapus Utang Macet Petani Nelayan UMKM, Tegaskan Keberpihakan Pemerintah

Selasa, 5 November 2024 - 09:02 WIB

Dukung Kebutuhan Susu, Perusahaan Vietnam akan Impor Sapi Perah dan Bangun Peternakan Skala Besar

Minggu, 3 November 2024 - 16:38 WIB

Wamentan Sudaryono Dinobatkan Sebagai Bapak Pembina Petani Milenial oleh Ratusan Petani Muda Nobatkan

Kamis, 31 Oktober 2024 - 11:54 WIB

Banyak Dikeluhkan Distributor dan Petani, Kementan Minta Perbaikan Tata Kelola Distribusi Pupuk di Indonesia.

Berita Terbaru