Bulog Jadi Badan Otonom Langsung di Bawah Presiden Prabowo Subianto, Tingkatkan Stabilisasi Pangan

Avatar photo

- Pewarta

Senin, 11 November 2024 - 08:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan. (Facebook.com @Zulkifli Hasan)

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan. (Facebook.com @Zulkifli Hasan)

HALOAGRO.COM – Perum Bulog menjadi badan otonom yang berada langsung di bawah Presiden dilakukan untuk meningkatkan fungsi stabilisasi pangan nasional.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan hal itu di Lampung Selatan, Minggu (20/11/2024)

“Seperti yang dikatakan oleh para petani saat panen padi atau jagung harganya turun drastis.”

“Oleh karena itu butuh langkah stabilisasi pangan dan ini yang bisa melakukan Bulog,” ujar Zulkifli Hasan.

Ia mengatakan maka adanya langkah transformasi Bulog menjadi badan otonom di bawah Presiden menjadi upaya tepat untuk meningkatkan fungsi stabilisasi pangan.

“Memang banyak yang harus dibenahi terkait panen jagung dan padi yang harganya murah ini.”

“Dan kami tengah bekerja keras menanggulangi ini dengan mengembalikan fungsi stabilisasi Bulog.”

“Jadi mereka bisa membeli panen petani lebih banyak,” katanya.

Dia mengharapkan dengan perubahan fungsi tersebut maka Bulog bisa menampung hasil panen petani.

Sehingga jagung serta gabah petani harganya tidak naik terlalu tinggi.

Tanggapan atas adanya kenaikan harga jagung serta tidak terserapnya panen dikatakan oleh Ketua Gabungan Kelompok Tani Babatan Katibung Kabupaten Lampung Selatan, Sukma.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“Yang disayangkan oleh petani kali ini saat panen adalah harga jagung sangat murah sampai di bawah Rp5 ribu per kilogram untuk jagung kering,” ujar Sukma.

Ia mengatakan untuk harga jagung asalan yang belum dikeringkan saat ini berkisar Rp2.700-Rp3.500 per kilogram.

“Harga sebelumnya itu Rp5.200 per kilogram dengan kadar air 16 untuk jagung kering, dan untuk mengeringkan ini pakai jasa.”

“Untuk biaya produksi dari menanam sampai selesai panen itu Rp9 juta,” katanya.

Dan penghasilan yang di dapat petani jagung dengan produksi normal 6-7,5 ton jagung basah sebesar Rp25 juta.

“Yang kami harapkan bisa ada bantuan pemerintah untuk membuat harga jagung stabil lagi.

Sebab petani cukup merugi sekarang ini dengan biaya produksi tinggi, sedangkan harga jual murah kadang tidak terserap,” tambahnya.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Mediaemiten.com dan Harianinvestor.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Harianbogor.com dan Indonesiaraya.co.id

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Berita Terkait

Tingkatkan Produktivitas Pertanian Nasional, Pemerintah Lakukan Optimasi Lahan Rawa dan Cetak Sawah
50 Sapi Perah Bunting Jenis Frisian Holstein Impor Asal Australia Tahap Pertama Telah Tiba di Indonesia
Kontrak dengan Kementan Sebesar 7,54 Juta Ton, PT Pupuk Indonesia Salurkan 87,7 Persen Pupuk
Penyaluran Pupuk Subsidi, Pemerintah Ungkap Alasan Gapoktan Harus Bertransformasi Menjadi Koperasi
Kasus Polisi Tembak Polisi, Komisi Kode Etik Polri Berhentikan Tidak dengan Hormat AKP Dadang Iskandar
4 Produsen Pupuk Palsu dan 23 Produsen Pupuk Tak Sesuai Standar Rugikan Petani hingga Rp3,2 Triliun
Soal Impor Beras 2025, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan Langsung Angkat Bicara
Peternak Sapi Perah Kota Batu Keluhkan Harga Susu yang Terlalu Rendah, Pupuk Juga Masih Sulit Diperoleh
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Jumat, 6 Desember 2024 - 07:17 WIB

Tingkatkan Produktivitas Pertanian Nasional, Pemerintah Lakukan Optimasi Lahan Rawa dan Cetak Sawah

Rabu, 4 Desember 2024 - 14:02 WIB

50 Sapi Perah Bunting Jenis Frisian Holstein Impor Asal Australia Tahap Pertama Telah Tiba di Indonesia

Sabtu, 30 November 2024 - 17:53 WIB

Kontrak dengan Kementan Sebesar 7,54 Juta Ton, PT Pupuk Indonesia Salurkan 87,7 Persen Pupuk

Sabtu, 30 November 2024 - 09:17 WIB

Penyaluran Pupuk Subsidi, Pemerintah Ungkap Alasan Gapoktan Harus Bertransformasi Menjadi Koperasi

Rabu, 27 November 2024 - 10:39 WIB

Kasus Polisi Tembak Polisi, Komisi Kode Etik Polri Berhentikan Tidak dengan Hormat AKP Dadang Iskandar

Berita Terbaru