Gerakan Percepatan Tanam, Produksi Beras Tahun 2024 Dipastikan Surplus di Atas Kebutuhan Konsumsi

Avatar photo

- Pewarta

Senin, 20 Mei 2024 - 21:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi

MEDIAAGRI.COM – Produksi beras tahun 2024 dipastikan surplus di atas kebutuhan konsumsi 30,90 juta ton, karena dilakukan gerakan percepatan tanam.

Kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia 30.90 juta ton dan dipastikan tahun 2024 bisa melebihi di atas kebutuhan konsumsi itu.

Untuk mencapai surplus pangan itu ditargetkan selama tiga bulan panen, karena kebijakan Menteri Pertanian Amran untuk memenuhi ketersediaan beras nasional.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi mengatakan
saat meninjau pompanisasi Kelompok Tani Sukabungah Kabupaten Lebak, Senin (20/4/2024)

“Kita menargetkan produksi pangan lebih dekat dengan waktu tiga bulan bisa dipanen,” kata Suwandi.

Karena itu, mereka petani dengan jangka pendek jarak 14 hari dari panen ke tanam bisa dilakukan di sentra – sentra produksi pangan, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, termasuk Banten.

Bahkan, daerah itu masuk kategori peringkat produsen padi terbesar di Indonesia.

Selama ini, tren gerakan percepatan tanam tahun ke tahun meningkat dan pada Mei 2024 bisa tercapai target tanam 1,2 juta sampai 1,4 juta dan panen pada bulan Agustus mendatang.

Kementan menargetkan tiga bulan panen dan 14 hari melakukan percepatan tanam dan terbukti kelompok tani Sukabungah seluas 150 hektare dengan IP 100 yang mengandalkan musim hujan,namun melalui pompanisasi diharapkan bisa tiga kali tanam.

“Kami sudah menyediakan bantuan paket pompanisasi untuk mendukung gerakan percepatan tanam sehingga petani yang awalnya Indeks Pertanaman (IP) satu kali menjadi tiga kali tanam.

Bahkan, di Pandeglang sudah ada petani yang melakukan IP empat kali tanam,”katanya menjelaskan.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Menurut dia, mereka petani bisa menggunakan benih varietas unggul dengan usia 80-90 hari setelah tanam bisa dipanen di antaranya benih Buana, Pajajaran, Infari 13 dan Infari 19 juga banyak lagi.

Panen tiga bulan itu,kata dia, mereka petani kembali melaksanakan gerakan tanam dengan didukung pompanisasi untuk memenuhi ketersediaan air.

“Kami bangga petani Sukabungah ini secara mandiri dengan biaya pompa Rp35 juta dengan kedalaman 60 meter bisa mengaliri lima hektare,”katanya menjelaskan.

Ketua Kelompok Tani Sukabungah Kabupaten Lebak Ruhiana mengatakan pihaknya secara mandiri melakukan pemasangan pompa satelit dengan kapasitas 4 PK dan bisa mengaliri seluas 150 hektare untuk mengatasi kekeringan.

Selama ini, kata dia, areal persawahan seluas 150 hektare itu masuk kategori sawah tadah hujan karena tidak memiliki infrastruktur jaringan irigasi.

Petani melakukan gerakan tanam jika musim penghujan saja dan jika musim kemarau areal persawahan dibiarkan tanpa ditanami padi.

Oleh karena itu, pihaknya melakukan pemasangan pompa satelit untuk memenuhi ketersediaan air.

Sehingga dapat mewujudkan swasembada pangan dan peningkatan ekonomi petani setempat.

“Kami meyakini pemasangan pompa satelit itu dapat mengatasi kekeringan,” kata Ruhiana.***

Berita Terkait

Kementan Dorong Investasi Susu Melalui Kerja Sama dengan Al-Ain Farms dari Persatuan Emirat Arab
Jelang Musim Tanam April, Petani Nusa Tenggara Barat (NTB) Nikmati Kemudahan Akses Pupuk Subsidi
Menkeu Sri Mulyani Indrawati Sebut Penyaluran Anggaran Ketahanan Pangan Capai Rp155,5 Triliun
Produksi Telur Nasional Surplus, Kementan Siap Fasilitasi Ekspor Ke Negara Sahabat yang Alami Eggflation
Agrinas Jadi Bagian dari Danantara, Permodalan Bukan dari Kemenkeu atau Penyertaan Modan Negara (PNM)
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono Sudaryono Sebut Bantul Konsisten Produksi Padi Terbaik Nasional
Soal Penyertaan Modal Negara kepada BUMN Agrinas, Menkeu Sri Mulyani Sebut Sudah Masuk APBN 2025
Reputation Management dan Image Restoration (Pemulihan Citra) dengan Implementasi Publikasi Press Release
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 10 April 2025 - 13:52 WIB

Kementan Dorong Investasi Susu Melalui Kerja Sama dengan Al-Ain Farms dari Persatuan Emirat Arab

Kamis, 10 April 2025 - 08:18 WIB

Jelang Musim Tanam April, Petani Nusa Tenggara Barat (NTB) Nikmati Kemudahan Akses Pupuk Subsidi

Jumat, 28 Maret 2025 - 08:27 WIB

Menkeu Sri Mulyani Indrawati Sebut Penyaluran Anggaran Ketahanan Pangan Capai Rp155,5 Triliun

Kamis, 27 Maret 2025 - 12:46 WIB

Produksi Telur Nasional Surplus, Kementan Siap Fasilitasi Ekspor Ke Negara Sahabat yang Alami Eggflation

Selasa, 25 Maret 2025 - 13:50 WIB

Agrinas Jadi Bagian dari Danantara, Permodalan Bukan dari Kemenkeu atau Penyertaan Modan Negara (PNM)

Berita Terbaru