Optimistis Indonesia Wujudkan Swasembada Susu dan Daging Sapi, Wamentan Sudaryono Beber Alasannya

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 7 Agustus 2024 - 21:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono.  (Facebook.com @Sudaryono )

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono. (Facebook.com @Sudaryono )

HALOAGRO.COM – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono optimistis bahwa Indonesia mampu segera mewujudkan swasembada susu dan daging sapi.

Hal itu terkait dengan adanya teknologi canggih dalam mengatur indukan dan percepatan sapi bunting.

“Kami yakin bahwa di waktu yang tidak lama atau di bulan-bulan dan tahun mendatang.”

“Kita punya indukan sapi baik yang perah maupun yang pedaging untuk jumlah yang banyak.”

“Sehingga cita-cita swasembada betul-betul dapat terlaksana dengan baik,” ujar Wamentan dikutip dari laman resmi Kementerian Pertanian.

Menurut Wamentan, hal itu segera tercapai, pasalnya saat ini Kementerian Pertanian memiliki teknologi canggih.

Khususnya di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari di Malang, Jawa Timur, dalam mengatur indukan dan juga program percepatan sapi bunting.

Dia menyebutkan bahwa, Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari adalah lembaga khusus pengembangan sapi nasional yang berada di bawah Kementan.

Saat ini, mereka juga tengah menyiapkan kebutuhan susu dan daging besar-besaran untuk kebutuhan makan bergizi gratis.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“Semua kebutuhan daging dan susu nasional mampu dan bisa kita siapkan. Mengapa?”

“Karena kita punya teknologi, punya SDM dan kita punya kemampuan.”

“Intinya kita mampu dan kita siap karena SDM di kita ini pintar-pintar terutama dalam penguasaan teknologi,” katanya.

Meski demikian, kata Sudaryono, semua upaya tersebut bukan hal yang mudah karena pemerintah mesti lebih dulu melakukan impor sapi indukan.

Impor yang dimaksud juga dicanangkan harus mengedepankan produksi dalam negeri.

Jangan sampai mematikan peternak kecil yang saat ini tengah berjuang.

“Kalau kurang, boleh impor tapi tidak boleh mematikan industri atau mematikan peternak dalam negeri.”

“Jadi yang harus kita datangkan adalah indukan maupun daging,” katanya.

Wamentan menambahkan bahwa saat ini pemerintah juga sudah memiliki teknologi sexing sebagai alat pemantau sapi betina untuk memperbanyak indukan.

Teknologi tersebut bahkan memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi dan sudah berjalan di semua unit pelaksana.

“Kita kan ingin betul-betul bagus spermanya. Nah sperma yang untuk nanti lahir antara laki-laki dan perempuan bisa kita lihat melalui teknologi sexing.”

“Jadi kalau itu bisa kita laksanakan kita bisa lebih gampang memantau kelahiran terutama untuk indukan,” katanya.

Seusai di Singosari, Wamentan lanjut mengunjungi Balai Besar Pelatihan Pertanian atau BBPP Ketindan di Lawang.

Di sana, Wamentan meninjau teknologi smart green house dan panen Earth Melon dari varietas Tallent dan N29.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Smart greenhouse BBPP Ketindan mengatur kondisi lingkungan seperti suhu, kelembaban, dan pencahayaan secara otomatis untuk mendukung pertumbuhan optimal melon.

Diharapkan, panen perdana melon dari varietas ini bisa menjadi pemicu bagi perkembangan greenhouse di daerah lainnya.

“Kalau biaya mahal hasil bagus itu biasa. Tapi Kalau biaya murah hasilnya bagus itu baru luar biasa. Inilah yang harus dilakukan BBPP Ketindan,” kata Wamentan.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infoemiten.com dan Businesstoday.id

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Jazirahnews.com dan Hellobekasi.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.

Berita Terkait

Inilah 3 Syarat yang Diajukan oleh Indonesia untuk Argentina Terkait dengan Kerja Sama Komoditas Daging
Indonesia Cetak Rekor Produksi di Tengah Harga Beras Dunia Anjlok: Thailand, Vietnam, dan Kamboja Ketar-ketir
Demi Kurangi Ketergantungan Impor Pangan, Wamentan Sudaryono Sambangi Riset Pertanian Terbaik Dunia
5 Terobosan Jadi Catatan, Presiden Prabowo Subianto Tunjukkan Keberhasilan Nyata di Bidang Pertanian
Terkait Peningkatan Produksi dan Serapan Beras Nasional, Presiden Prabowo Terima Laporan Mentan Amran
HPP Gabah Kering Panen Sudah Diputuskan, Kini Bapanas Berembuk Bahas HPP Gabah Kering Giling
Ujung Tombak Capai Swasembada Pangan, Duet Kompak Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono
Kementan Dorong Investasi Susu Melalui Kerja Sama dengan Al-Ain Farms dari Persatuan Emirat Arab
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 15 Mei 2025 - 11:35 WIB

Inilah 3 Syarat yang Diajukan oleh Indonesia untuk Argentina Terkait dengan Kerja Sama Komoditas Daging

Sabtu, 10 Mei 2025 - 07:25 WIB

Indonesia Cetak Rekor Produksi di Tengah Harga Beras Dunia Anjlok: Thailand, Vietnam, dan Kamboja Ketar-ketir

Sabtu, 3 Mei 2025 - 09:29 WIB

Demi Kurangi Ketergantungan Impor Pangan, Wamentan Sudaryono Sambangi Riset Pertanian Terbaik Dunia

Jumat, 2 Mei 2025 - 09:49 WIB

5 Terobosan Jadi Catatan, Presiden Prabowo Subianto Tunjukkan Keberhasilan Nyata di Bidang Pertanian

Kamis, 1 Mei 2025 - 08:14 WIB

Terkait Peningkatan Produksi dan Serapan Beras Nasional, Presiden Prabowo Terima Laporan Mentan Amran

Berita Terbaru