Inflasi Nasional pada Juli 2024 yang Cukup Terkendali Berimplikasi Positif pada Kondisi Pangan Pokok Strategis.

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 7 Agustus 2024 - 15:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktur Ketersediaan Pangan NFA Indra Wijayanto visitasi ke Pasar Kosambi, Bandung, Jawa Barat. (Dok. Tim Komunikasi Bapanas)

Direktur Ketersediaan Pangan NFA Indra Wijayanto visitasi ke Pasar Kosambi, Bandung, Jawa Barat. (Dok. Tim Komunikasi Bapanas)

HALLOAGRO.COM – Kondisi inflasi nasional pada Juli 2024 yang cukup terkendali disebut turut berimplikasi positif pada kondisi pangan pokok strategis.

Direktur Ketersediaan Pangan NFA Indra Wijayanto menyebutkan hal itu dalam visitasi ke Pasar Kosambi, Bandung, Jawa Barat pada Selasa (6/8/2024).

Dia menyebut kontinuitas pengecekan kondisi pangan strategis di daerah terus dilaksanakan.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) melakukannya bersama pemerintah daerah dan Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri.

Hasil dari pengecekan akan jadi basis implementasi berbagai program intervensi pemerintah terkait pangan.

“Sesuai arahan Kepala Badan Pangan Nasional, cek langsung ke pasar seperti ini konsisten kami lakukan.”

“Sebagai informasi, Inflasi di Juli ini menurut BPS berada di 2,13 persen secara year on year. Volatile food di 3,63 persen.”

“Jadi ini cukup baik dan masih dalam koridor sasaran pemerintah,” jelas Indra.

Infasi Provinsi di Pulau Jawa Masih dalam Range Target Pemerintah

Menukil rilis Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi seluruh provinsi di Pulau Jawa masih berada dalam range target pemerintah.

Inflasi di Juli 2024 secara tahunan Provinsi Jawa Barat berada di 2,25 persen.

Selain itu, Provinsi Jawa Barat juga memiliki Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,83.”

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“Bapanas mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menggencarkan berbagai program intervensi dalam rangka pengendalian inflasi.

“Pemantauan hari ini dalam upaya kita menjaga ketersediaan pangan. Ketersediaannya ada dan harganya cukup stabil.”

“Memang ada yang bergejolak, seperti cabai rawit merah dan cabai merah keriting, ini yang menjadi tugas pemerintah untuk lakukan intervensi,” bebernya.

Komoditas Pangan Pokok Lainnya Terpantau Stabil dengan Pasokan yang Memadai

Sementara untuk bawang merah, pemerintah telah membantu pelaku usaha dengan menciptakan konektivitas untuk penyerapan hasil produksi.

Termasuk untuk keperluan ekspor. Selebihnya pangan pokok lainnya terpantau stabil dengan pasokan yang memadai.

“Di sini beras SPHP, kita pastikan agar Bulog mengupayakan agar beras SPHP tidak sampai kosong. Setiap minggu perlu di cek.”

“Begitu persediaan kurang, harus segera ditambah pasokannya. Ini karena beras SPHP diperuntukkan masyarakat menengah ke bawah.”

“Sehingga ini juga merupakan instrumen stabilisator pemerintah,” terang Direktur Indra.

Setelah memastikan kondisi pangan pokok, aspek keamanan pangan segar kembali ditinjau Bapanas.

Bapanas Lakukan Pengawasan Bahan Pokok, Mulai dari Daging Ayam, Ikan, sampai Beras

“Pada hari ini kita juga melakukan pengawasan terhadap pangan pokok. Mulai dari daging ayam, ikan, sampai beras.”

“Ini bekerja sama dengan mobil laboratorium keliling keamanan pangan di Kota Bandung,” katanya.

“Alhamdulillah tidak ditemukan ada residu formalin dan boraks. Alhamdulillah di Kota Bandung ini juga saya lihat sangat bagus sekali, mereka sudah memiliki e-WasMut.”

“Ini sudah dilakukan di semua pasar bahkan distributor. Saya pikir ini mungkin ke depan juga perlu ditiru untuk kota maupun kabupaten lain,” imbuhnya.

e-WasMut sendiri merupakan aplikasi yang diakses secara daring berkaitan dengan pengawasan dan pengendalian mutu pangan yang diinisiasi oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Seluruh hasil pemeriksaan rapid test pangan segar dari pasar modern dan tradisional dilaporkan menggunakan aplikasi e-WasMut tersebut.

Pemeriksaan Rapid Test Pangan Segar Dilakukan di Pasar Modern dan Tradisional

Adapun rincian hasil uji cepat pangan segar di Pasar Kosambi hari ini antara lain sampel bawang merah, bawang putih.

Juga cabai merah keriting, cabai rawit merah, dan wortel menunjukkan hasil negatif dari pestisida.

Lalu sampel beras medium dan premium negatif dari klorin dan aflatoksin.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Residu formalin pun tidak ditemukan pada sampel ikan kembung dan daging ayam. Kedua sampel ini juga negatif dari logam berat timbal dan boraks.

Direktur Indra turut menjelaskan jika terdapat sampel yang positif, maka pihaknya akan menelusuri mulai dari permulaan rantai distribusinya.

Sampel tersebut kemudian akan dibawa ke laboratorium yang terakreditasi. Jika masih tetap positif, maka perlu ada tindak lanjut pengawasan.

Jika Tak Ada Praktik Penimbunan maka Kelangkaan Barang Dapat Terhindarkan

Lebih lanjut, Brigjen Pol Djoko Prihadi dari Satgas Pangan Polri yang turut membersamai visitasi hari ini mengatakan kelancaran distribusi pangan pokok.

Menandakan tidak ada praktik penimbunan, sehingga kelangkaan barang dapat terhindarkan.

“Yang harus kita jaga, jangan sampai masyarakat kekurangan bahan pokok penting, sehingga (bisa mengakibatkan) jadi inflasi dan harga tidak bisa terkendali. Itu yang kita jaga,” tegasnya.

“Saya lihat tadi semuanya tertata dengan baik. Kalau saluran pangan ini lancar, berarti tidak ada penimbunan.”

“Tidak ada penimbunan, jadi tidak ada kekurangan, tidak ada barang-barang yang susah dicari.”

“Jadi kita terus bersama-sama dengan Badan Pangan Nasional cek langsung, tidak hanya di atas kertas,” pungkas Djoko.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Haibisnis.com dan Infoemiten.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Halloup.com dan Harianjayakarta.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

WhatsApp Center: 08531555778808781555778808111157788.

Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.

Berita Terkait

Kemenkeu Tarik Utang Rp438,1 Triliun, INDEF: Salurkan untuk Belanja Produktif agar Dukung Ekonomi
10 Hari Dinas di Luar Negeri, Prabowo Subianto Rindu Tanah Air Ingin Fokus Perbaiki Ekonomi Dalam Negeri
Kenaikan PPN Disebut Muhammadiyah Kontraproduktif dan Tak Sensitif Terhadap Dinamika Dunia Usaha
Menteri Andi Amran Sulaiman Bsa Jadi The Best of Agriculture Minister, Begini Penjelasan Anggota DPR RI
Thailand Temukan Residu Pestisida pada Anggur Tiongkok, Bapanas Lakukan Rapid Test Anggur Muscat
Dari Portal Berita Nasional Jadi Media Ekonomi dan Bisnis, Kongsi Media Lakukan Reposisi Harianindonesia.com
Mentan Andi Amran Sulaiman Sebut Penghapusan Utang Petani akan Diatur Lewat Peraturan Presiden
Dukung Hilirisasi Tambang dan Ketahanan Energi, Minergi Media Luncurkan Portal Tambangpost.com
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 08:25 WIB

Kemenkeu Tarik Utang Rp438,1 Triliun, INDEF: Salurkan untuk Belanja Produktif agar Dukung Ekonomi

Senin, 18 November 2024 - 13:42 WIB

10 Hari Dinas di Luar Negeri, Prabowo Subianto Rindu Tanah Air Ingin Fokus Perbaiki Ekonomi Dalam Negeri

Sabtu, 16 November 2024 - 11:02 WIB

Kenaikan PPN Disebut Muhammadiyah Kontraproduktif dan Tak Sensitif Terhadap Dinamika Dunia Usaha

Rabu, 6 November 2024 - 14:08 WIB

Menteri Andi Amran Sulaiman Bsa Jadi The Best of Agriculture Minister, Begini Penjelasan Anggota DPR RI

Kamis, 31 Oktober 2024 - 13:58 WIB

Thailand Temukan Residu Pestisida pada Anggur Tiongkok, Bapanas Lakukan Rapid Test Anggur Muscat

Berita Terbaru