MEDIAAGRI.COM – Presiden Terpilih Prabowo Subianto didorong untuk membeli kapal riset dengan alat canggih, khususnya untuk memetakan kekayaan laut dalam hingga potensi bencana.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memberi masukan hal itu kepada Prabowo Subianto
“Saya akan dorong kepada Pak Prabowo biar ini juga menjadi prioritas,” kata Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut menyampsiksn hal itu di sela konferensi pers terkait ekspedisi bersama Indonesia-OceanX, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu.
Baca Juga:
Andi Amran Sulaiman Janji akan Mundur dari Jabatan Mentan Jika Gagal Berantas Mafia Impor Pangan
Prabowo Subianto Hapus Utang Macet Petani Nelayan UMKM, Tegaskan Keberpihakan Pemerintah
Dukung Kebutuhan Susu, Perusahaan Vietnam akan Impor Sapi Perah dan Bangun Peternakan Skala Besar
Menurut dia, Pemerintah Indonesia memiliki anggaran untuk membeli kapal eksplorasi untuk riset dengan alat canggih tersebut.
Ada pun salah satu kapal canggih untuk penelitian itu yakni OceanXplorer, milik lembaga nonprofit eksplorasi kelautan OceanX dengan harga yang diperkirakan mencapai Rp3,5 triliun.
Baca artikel lainnya di sini : Ribuan Peserta Ikuti Sosialisasi Program Indonesia Kompeten 2024
Ia mengungkapkan untuk memiliki kapal riset itu tak harus mewah, namun utamanya dilengkapi peralatan canggih.
Baca Juga:
Tinjau Proses Tanam dan Panen Padi, Prabowo Subianto Sempat Kemudikan Combine Harvester di Merauke
Kasus Dugaan Korupsi Importasi Gula, Inilah Daftar Lengkap 8 Perusahaan Gula yang Didalami Kejagung
“Indonesia harus lebih agresif, tidak bisa harus menunggu, masa negara sebesar kita ini tidak punya kapal untuk penelitian,” katanya pula.
Baca artikel lainnya di sini : BNSP Adakan Sosialisasi Sertifikasi Kompetensi di Jakarta
Untuk menyiasati itu, ujar dia lagi, kerja sama dengan instansi lain baik dalam dan luar negeri perlu dilakukan.
Untuk memetakan kekayaan alam hingga di laut dalam serta pemetaan potensi bencana yang berpusat di dasar laut.
Baca Juga:
Thailand Temukan Residu Pestisida pada Anggur Tiongkok, Bapanas Lakukan Rapid Test Anggur Muscat
Kontak Tani Nelayan Andalan Tanggapi Program Pemerintah Terkait dengan Pencetakan Sawah Baru.
Ada pun kapal milik lembaga nonprofit itu memiliki peralatan canggih.
Di antaranya remote operated vehicle (ROV) atau alat yang mampu menyelam di kedalaman hingga 6.000 meter, beserta dua peneliti/operator di dalamnya, hingga laboratorium.
“Kami tidak harus membuat kapal itu mewah, tapi dia memiliki teknologi paling mutakhir dan di situ anak-anak muda Indonesia bisa belajar, itu seperti universitas terapung,” katanya pula.
Luhut memaparkan lebih dari 70 persen wilayah Indonesia adalah laut dengan garis pantai mencapai lebih dari 108 ribu kilometer dan 17.504 pulau.
Kekayaan laut Indonesia itu pun menyimpan keanekaragaman hayati, perikanan, karbon biru, energi baru terbarukan.
Hingga wilayah laut Indonesia menjadi salah satu jalur perdagangan dunia.
Meski begitu, kata dia lagi, baru sekitar 19 persen perairan Indonesia yang sudah dipetakan dan kurang dieksplorasi khususnya laut dalam.
Di wilayah Indonesia memiliki titik perairan dalam di antaranya Palung Jawa dengan kedalaman diperkirakan mencapai 7.180 meter.
Laut Banda mencapai 7.440 meter hingga Laut Sulawesi mencapai 6.200 meter.***
Sempatkan juga untuk membaca berbagai berita dan informasi lainnya di media online Bisnisidn.com dan Infoekonomi.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media online ini, atau pun serentak di puluhan media ekonomi & bisnis lainnya, dapat menghubungi Rilisbisnis.com.
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.