Program Pekarangan Pangan Lestari Menghemat Anggaran hingga Rp10 Triliun, Begini Penjelasan Wamentan

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 27 Agustus 2024 - 12:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono. (Facebook.com @Sudaryono)

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono. (Facebook.com @Sudaryono)

HALLOAGRO.COM – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) mendorong program Pekarangan Pangan Lestari atau P2L bagi kalangan ibu rumah tangga di seluruh Indonesia.

Sebagai informasi, P2L merupakan program Kementerian Pertanian yang difokuskan pada kegiatan kelompok masyarakat.

Untuk memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan.

Menurutnya, program tersebut mampu mengendalikan inflasi serta menghemat anggaran hingga Rp10 triliun.

“Penghematan anggaran sampai Rp10 triliun bisa kita lakukan dengan asumsi setiap rumah minimal 20 juta kepala keluarga di Indonesia melakukan pertanaman pekarangan,” ujar Wamentan, Senin, 26 Agustus 2024.

Sejatinya, kata Sudaryono, pemerintah terus mendorong peningkatan produksi berbagai komoditas pangan.

Selain food estate, pemerintah juga mendorong program smart farming hingga klaster khusus kaum ibu agar mulai bertanam.

Pemerintah akan Sebarkan Benih dan Bibit kepada Perempuan Rumah Tangga

Dikutip dari laman resmi Kementan, Sudaryono mengatakan, jika program ini berhasil, pemerintah akan meningkatkan pengadaan benih dan bibit.

Berbagai benih nantinya disebarkan kepada perempuan rumah tangga di Indonesia, di antaranya cabai, tomat, terong dan aneka sayuran lainnya.

“Cabai, ketimun, terong dan sayur-sayuran bisa diberdayakan di pekarangan masing-masing.”

“Kita sudah menghitung bahwa kebutuhan-kebutuhan yang bisa dihemat dalam satu rumah tangga bisa mencapai Rp500 ribu rupiah.”

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“Maka dikalikan dengan jumlah rumah tangga yang nanti diharapkan bisa melakukan P2L sebanyak 20 juta KK saja sudah luar biasa,” katanya.

“Sekali lagi kaum perempuan atau ibu-ibu diharapkan mampu memanfaatkan pekarangannya untuk menanam tanaman pangan,” jelasnya.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Businesstoday.id dan Kongsinews.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Ekspres.news dan Femme.id

Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News.

 

Berita Terkait

Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya Diputuskan Sebagai Direktur Utama Perum Bulog, Ini Tanggapan Mabes TNI
Tunjuk Dirut Perum Bulog yang Berasal dari TNI Aktif, Menteri BUMN Erick Thohir Ungkap Alasannya
Mentan Amran Fasilitasi Kesepakatan Bulog dan PERPADI, Serap Gabah Petani Setara 2,1 Juta Ton Beras
Sebanyak 26 Pimwil akan Dikumpulkan, Dirut Baru Perum Bulog Optimis Target 3 Juta Ton Setara Beras Tercapai
Serap Gabah Sesuai HPP Rp6.500 Pe Kilogram, Kementerian Pertanian Minta Bulog Jalankan Perintah Presiden
Wamentan Sudaryono Ajak Anggota DPRD Jatim Awasi Harga Gabah, Laporkan Jika Harga di Bawah HPP
Kejar Swasembada Pangan, Provinsi NTT Targetkan Pertanaman Sekitar 188.000 Hektare Lahan di 2025
Soal Aggapan HPP Gabah Rp6.500 per Kilogram Beratkan Kalangan Pengusaha, Begini Respons Menteri Pertanian
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 11 Februari 2025 - 08:12 WIB

Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya Diputuskan Sebagai Direktur Utama Perum Bulog, Ini Tanggapan Mabes TNI

Selasa, 11 Februari 2025 - 06:45 WIB

Tunjuk Dirut Perum Bulog yang Berasal dari TNI Aktif, Menteri BUMN Erick Thohir Ungkap Alasannya

Senin, 10 Februari 2025 - 16:17 WIB

Mentan Amran Fasilitasi Kesepakatan Bulog dan PERPADI, Serap Gabah Petani Setara 2,1 Juta Ton Beras

Senin, 10 Februari 2025 - 08:03 WIB

Serap Gabah Sesuai HPP Rp6.500 Pe Kilogram, Kementerian Pertanian Minta Bulog Jalankan Perintah Presiden

Sabtu, 8 Februari 2025 - 09:15 WIB

Wamentan Sudaryono Ajak Anggota DPRD Jatim Awasi Harga Gabah, Laporkan Jika Harga di Bawah HPP

Berita Terbaru