Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi, Manufaktur, Hilirisasi SDA, dan Industrii Kelapa Sawit Jadi Andalan

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 11 Desember 2024 - 07:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Facbook.com/@Airlangga Hartarto)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Facbook.com/@Airlangga Hartarto)

HALOAGRO.COM – Pemerintah Indonesia mrenargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen, sebagaimana ditargetkan Presiden Prabowo Subianto.

Target ambisius ini mengacu pada capaian Indonesia pada 1995, ketika pertumbuhan ekonomi pernah mencapai 8,2 persen.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan hal tersebut dalam acara Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025 di Jakarta, Selasa (10/12/2024).

“Bapak Presiden berharap Indonesia bisa tumbuh di angka 8 persen, beberapa negara sudah menargetkan di angka 8 persen,”

“Termasuk tetangga kita, Vietnam, dan sekarang mereka bisa mencapai di angka sekitar 7 persen,” kata Airlangga.

Untuk mengejar target tersebut, Menko Airlangga menjelaskan bahwa konsumsi, investasi, dan ekspor akan menjadi pilar utama.

Pemerintah menargetkan agar sektor konsumsi tetap dijaga pada rentang pertumbuhan 5-6 persen, investasi dibidik tumbuh 10 persen, serta ekspor didorong tumbuh 9 persen.

Dikutip Sawitpost.com, selain itu, ada beberapa sektor yang diproyeksikan menjadi motor penggerak pertumbuhan.

Antara lain manufaktur, terutama melalui hilirisasi industri, jasa dan pariwisata, ekonomi digital, ekonomi hijau, semikonduktor, serta konstruksi/perumahan.

“Sekarang kita juga mendorong sektor manufaktur, kemudian juga beberapa ekspor sumber daya alam hilirisasi maupun kelapa sawit.”

“Dan juga dari sektor manufaktur itu sendiri termasuk sektor otomotif,” ujarnya.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Meskipun demikian, terdapat tantangan utama yang ada pada peningkatan produktivitas dan optimalisasi investasi.

Dengan porsi investasi terhadap produk domestik bruto (PDB) saat ini sebesar 30,5 persen dan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) di angka 6,5, pertumbuhan ekonomi masih berada di kisaran 5 persen.

“Tetapi kalau produktivitas kita bisa tingkatkan, kita akan terus mendorong faktor produktivitas yang lebih baik.”

“Kemudian juga kalau kita terus melakukan pembangunan infrastruktur yang terkoneksi antara basis infrastruktur dan daerah produksi, tentu kita bisa menekan ICOR lebih ke bawah,” jelasnya.

Pemerintah juga tengah mendorong investasi berbasis padat karya dan padat modal (capital deepening), serta meningkatkan alokasi dana pada riset, teknologi, dan inovasi sebagai strategi menekan ICOR.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Airlangga optimistis dapat membawa Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

Lebih lanjut, Menko Airlangga memaparkan bahwa pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) juga menjadi satu dari sekian inisiatif Indonesia dalam mengejar target pertumbuhan ekonomi 8 persen.

Masifnya aliran investasi yang masuk serta aktivitas industri dari 24 KEK yang sudah ditetapkan pemerintah dapat memacu pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.

“Oleh karena itu kita dalam beberapa tahun terakhir sudah mengembangkan 24 KEK.”

“Investasinya sekitar Rp242,5 triliun dan memperkerjakan 151.260 orang dengan pelaku usaha mendekati 400 perusahaan, nah KEK ini menjadi kunci,” paparnya.

Adapun kinerja KEK untuk periode triwulan III-2024 telah mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp68,43 triliun, dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 34.169 orang.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infoekbis.com dan Pangannews.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Bogorterkini.com dan Hallopresiden.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 08531555778808781555778808111157788.

Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Berita Terkait

Petani dan Nelayan Sekarang Lebih Semangat Usai Prabowo Subianto Hapus Utang Macet UMKM
Kemenkeu Tarik Utang Rp438,1 Triliun, INDEF: Salurkan untuk Belanja Produktif agar Dukung Ekonomi
10 Hari Dinas di Luar Negeri, Prabowo Subianto Rindu Tanah Air Ingin Fokus Perbaiki Ekonomi Dalam Negeri
Kenaikan PPN Disebut Muhammadiyah Kontraproduktif dan Tak Sensitif Terhadap Dinamika Dunia Usaha
Menteri Andi Amran Sulaiman Bsa Jadi The Best of Agriculture Minister, Begini Penjelasan Anggota DPR RI
Thailand Temukan Residu Pestisida pada Anggur Tiongkok, Bapanas Lakukan Rapid Test Anggur Muscat
Dari Portal Berita Nasional Jadi Media Ekonomi dan Bisnis, Kongsi Media Lakukan Reposisi Harianindonesia.com
Mentan Andi Amran Sulaiman Sebut Penghapusan Utang Petani akan Diatur Lewat Peraturan Presiden
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Rabu, 11 Desember 2024 - 07:07 WIB

Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi, Manufaktur, Hilirisasi SDA, dan Industrii Kelapa Sawit Jadi Andalan

Selasa, 3 Desember 2024 - 12:48 WIB

Petani dan Nelayan Sekarang Lebih Semangat Usai Prabowo Subianto Hapus Utang Macet UMKM

Selasa, 19 November 2024 - 08:25 WIB

Kemenkeu Tarik Utang Rp438,1 Triliun, INDEF: Salurkan untuk Belanja Produktif agar Dukung Ekonomi

Senin, 18 November 2024 - 13:42 WIB

10 Hari Dinas di Luar Negeri, Prabowo Subianto Rindu Tanah Air Ingin Fokus Perbaiki Ekonomi Dalam Negeri

Sabtu, 16 November 2024 - 11:02 WIB

Kenaikan PPN Disebut Muhammadiyah Kontraproduktif dan Tak Sensitif Terhadap Dinamika Dunia Usaha

Berita Terbaru